Nataru atau lebih dikenal dengan Natal dan Tahun Baru, tentunya menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya, beragam perayaan hingga perjalanan wisata bersama keluarga pun direncanakan jauh-jauh hari. Namun, seperti yang kita ketahui, jika pada tahun-tahun sebelumnya telah terjadi lonjakan Covid-19 akibat perayaan natal dan tahun baru, dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk senantiasa menjalani protokol kesehatan.
Untuk mencegah terjadinya kembali lonjakan covid-19 tahun ini, maka jelang Natal dan tahun baru pemerintah menyiapkan sejumlah langkah, hal itu dilakukan karena berkaca dari pengalaman sebelumnya yang mana pada saat libur panjang mengakibatkan kenaikan mobilitas masyarakat yang pada akhirnya meningkatkan peluang penularan virus covid-19.
Beberapa hari lalu Saya beserta teman-teman blogger mendapat kesempatan untuk menyimak secara langsung diskusi di ruang publik berita KBR via YouTube, tentunya dengan menghadirkan dua orang narasumber yang kompeten di bidangnya:
- Devi Roza K. Kausar, PhD. CHE, Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila.
- Ahmad Arif Co-Founder Lapor Covid-19
Seperti yang kita tahu, jika saat pandemi seperti sekarang ini semua sektor terkena dampaknya, tak terkecuali di sektor pariwisata, inilah yang menjadi tantangan saat ini, terlebih saat perayaan Natal dan Tahun Baru harus ada kerjasama antara pengelola pariwisata dengan pengunjung. Dari apa yang disampaikan oleh Pak Ahmad Arif, beliau menyampaikan jika kasus positif covid memang sudah mulai menurun namun bukan berarti harus lengah, dari peristiwa sebelum-sebelumnya hendaklah kita tetap harus hati-hati dan protokol kesehatan tidak boleh hilang, minimal harus pakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak.
Terlebih ketika berada di tempat wisata, protokol kesehatan harus lebih diperketat dan ini harus berdasarkan kesadaran diri sendiri. Sebab, jika lengah dikhawatirkan jumlah positif covid makin melonjak seperti tahun-tahun lalu. Tentunya kita tidak mengharapkan hal demikian terjadi.
"Melaksanakan protokol kesehatan, pembatasan kapasitas juga masih perlu ditegakkan yang artinya belum bisa running full capacity 100 persen" ucap Devi Roza K. Kausar, PhD. CHE.
Dari apa yang disampaikan oleh Bu Devi jelas bahwa setiap lokasi wisata boleh-boleh saja untuk beroperasi, akan tetapi perlu diadakan pembatasan kapasitas meskipun godaan untuk bisa full kapasitas itu besar terlebih ketika anak-anak sekolah libur. Nah, disinilah semuanya harus bertanggung jawab, baik itu pengunjung yang harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri maupun pengelola yang harus bertanggung jawab terhadap daya tarik yang mereka kelola seperti hotel dan restoran yang dikelolanya.
Tips Aman Berwisata Nataru
Berwisata saat Natal dan Tahun Baru bagi sebagian orang sudah menjadi tradisi tersendiri, jika memang ingin sekali berwisata ada baiknya terapkan beberapa hal berikut supaya berwisata lancar dan meminimalisir kasus baru selama pandemi.
- Pilih Wisata Outdoor.
Seperti yang kita ketahui, jika salah satu protokol yang wajib kita patuhi adalah menjaga jarak, maka ada baiknya memilih wisata outdoor yang mana antara pengunjung satu dengan yang lainnya bisa lebih menjaga jaraknya.
- Membawa Peralatan Sendiri
Supaya berwisata lebih aman, maka ada baiknya membawa perlengkapan makan dan minum serta perlengkapan ibadah sendiri.
- Taat Protokol Kesehatan
Meskipun kamu sudah vaksin, tapi saat berwisata tetap harus taati protokol kesehatan, mulai dari menggunakan masker (jangan dilepas kecuali saat hendak makan, minum dan urgent lainnya), sesering mungkin mencuci tangan menggunakan sabun, dan jaga jarak, hindari pula menyentuh area wajah, juga bawa selalu hand sanitizer.
- Bawa Kantong Kresek
Dirasa perlu ataupun tidak, namun ada baiknya membawa kresek saat berwisata, sehingga saat ada sampah ketika usai makan, ngemil dan sebagainya namun kesulitan mencari tong sampah, kresek tersebut bisa digunakan untuk menjadi tempat sampah sementara sebelum kemudian dibuang ke tong sampah. Sebab, membuang sampah di sembarang tempat dapat mencemari lingkungan.
Kesimpulan
Dari apa yang dipaparkan oleh kedua narasumber menjelaskan jika boleh-boleh saja melakukan perjalanan wisata asal tetap patuh protokol kesehatan, ada tanggungjawab yang dipegang antara pengunjung dan pengelola untuk sama-sama mencegah penyebaran virus covid-19, sebab tanpa adanya kerjasama antar masyarakat tentunya pencegahan penyebaran tersebut belum tentu bisa terlaksana dengan baik.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa Saya sampaikan dari apa yang Saya simak beberapa hari lalu. Semoga bermanfaat, tetap jaga prokes dan selamat berkumpul bersama keluarga tercinta.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah meninggalkan komentar. Maaf jika tidak saya publish komentar yang menyertakan link.